QS. Al Ahqaaf (46) ayat 15:
Kami peRintahkan kepada manusia supaya beRbuat baik kepada dua ORang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahiRkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umuRnya sampai empat puluh tahun ia beRdOa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuRi nikmat Engkau yang telah Engkau beRikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beRbuat amal yang saleh yang Engkau Ridhai; beRilah kebaikan kepadaku dengan (membeRi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku beRtaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku teRmasuk ORang-ORang yang beRseRah diRi."
QS. Luqman (31) ayat 14:
Dan Kami peRintahkan kepada manusia (beRbuat baik) kepada dua ORang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang beRtambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . BeRsyukuRlah kepadaKu dan kepada dua ORang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
QS. Al ‘Ankabuut (29) ayat 8:
Dan Kami wajibkan manusia (beRbuat) kebaikan kepada dua ORang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempeRsekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabaRkan kepadamu apa yang telah kamu keRjakan.
QS. Al IsRaa’ (17) ayat 23-24:
Dan Tuhanmu telah memeRintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu beRbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seORang di antaRa keduanya atau kedua-duanya sampai beRumuR lanjut dalam pemelihaRaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya peRkataan "ah" dan janganlah kamu membentak meReka dan ucapkanlah kepada meReka peRkataan yang mulia. Dan Rendahkanlah diRimu teRhadap meReka beRdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah meReka keduanya, sebagaimana meReka beRdua telah mendidik aku waktu kecil."
QS. Al An’aam (6) ayat 151:
Katakanlah: "MaRilah kubacakan apa yang dihaRamkan atas kamu Oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempeRsekutukan sesuatu dengan Dia, beRbuat baiklah teRhadap kedua ORang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kaRena takut kemiskinan, Kami akan membeRi Rezki kepadamu dan kepada meReka, dan janganlah kamu mendekati peRbuatan-peRbuatan yang keji, baik yang nampak di antaRanya maupun yang teRsembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang dihaRamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benaR." Demikian itu yang dipeRintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
QS. An Nisaa’ (4) ayat 36:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempeRsekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan beRbuat baiklah kepada dua ORang ibu-bapa, kaRib-keRabat, anak-anak yatim, ORang-ORang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai ORang-ORang yang sOmbOng dan membangga-banggakan diRi.
“Ridha Allah tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua." (HR. Bukhari).
Rasulullah SAW, “Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia yaitu berbuat zalim dan durhaka pada orang tua." (HR Hakim).
[Bakti Kepada ORang Tua]
http://muslimah.or.id/nasihat-untuk-muslimah/bakti-kepada-orang-tua.html
- Ada lima kRiteRia yang menunjukkan bentuk bakti seORang anak kepada kedua ORang tuanya.
PeRtama, tidak ada kOmentaR yang tidak mengenakkan dikaRenakan melihat atau teRcium daRi kedua ORang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan tetapi memilih untuk tetap beRsabaR dan beRhaRap pahala kepada Allah dengan hal teRsebut.
Kedua, tidak menyusahkan kedua ORang tua dengan ucapan yang menyakitkan.
Ketiga, mengucapkan ucapan yang lemah lembut kepada keduanya diiRingi dengan sikap sOpan santun yang menunjukkan penghORmatan kepada keduanya.
Keempat, beRdOa memOhOn kepada Allah agaR Allah menyayangi keduanya sebagai balasan kasih sayang keduanya teRhadap kita.
Kelima, beRsikap tawadhu’ dan meRendahkan diRi kepada keduanya, dengan menaati keduanya selama tidak memeRintahkan kemaksiatan kepada Allah seRta sangat beRkeinginan untuk membeRikan apa yang diminta Oleh keduanya sebagai wujud kasih sayang seORang anak kepada ORang tuanya. - SyaRat Menjadi Anak BeRbakti:
Satu, lebih mengutamakan Ridha dan kesenangan kedua ORang tua daRipada Ridha diRi sendiRi, isteRi, anak, dan seluRuh manusia.
Dua, menaati ORang tua dalam semua apa yang meReka peRintahkan dan meReka laRang baik sesuai dengan keinginan anak ataupun tidak sesuai dengan keinginan anak.
Tiga, membeRikan untuk kedua ORang tua kita segala sesuatu yang kita ketahui bahwa hal teRsebut disukai Oleh keduanya sebelum keduanya meminta hal itu. - Keutamaan Menjadi Anak yang BeRbakti:
1. TeRmasuk Amal yang Paling Allah Cintai
2. Masuk SuRga.
3. Panjang UmuR dan BeRtambah Rezeki.
4. Semua Amal Shalih DiteRima dan Kesalahan-Kesalahan Diampuni
5. Mendapatkan Ridha Allah
6. DiteRima DOanya dan Hilangnya Kesusahan
7. Lebih Utama DaRipada HijRah dan Jihad
8. ORang Tua Ridha dan MendOakan
9. Anak Kita Akan BeRbakti Kepada Kita
10. Tidak Akan Menyesal
11. Dipuji Banyak ORang
12. MeRupakan Sifat PaRa Nabi
[BeRbuat Baik kepada Kedua ORang Tua]
http://yai8.org/2008/08/berbuat-baik-kepada-kedua-orang-tua/
- Keutamaan-keutaman daRi BiRRul Walidain:
1. Ahabul ‘amali illalahi ta’ala (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT)
2. Laisajaza an min waladin ila walidih (Bakti kepada ORang tua bukanlah meRupakan suatu balas budi)
3. Al ummu hiya ahaqu suhbah (peRiORitas untuk mendapat peRlakuan yang lebih dekat daRi kedua ORang tua ialah ibu)
4. MakRuman bi ibadatillah (BeRbakti kepada ORang tua dibaRengi dengan ibadah kepada Allah SWT). - UnsuR-unsuR BiRRul Walidain:
1. Al muhaqOdhOtu alal kaul (menjaga dan memelihaRa ucapannya).
2. KhOfdul Jannah (meRendahkan diRi kepada keduanya dengan penuh kasih sayang dan mendOakan).
3. AttOah Almushahabah (keakRaban).
4. SabatulbiRRi ba’da wafatihima (beRbakti kepada ORang tua setelah kedua meninggal dunia). - 5 hal yang haRus dijalankan seORang anak agaR beRbakti kepada ORang tua yang telah meninggal:
1. Asshalatu ‘alaihima (beRdO’a untuk keduanya)
2. Wal isthigfaRu lahuma (memOhOnkan ampun keduanya)
3. Wainfadzu ahdihima (melaksanakan janji-janjinya)
4. WaiqRamu shadiqihima (memuliakan teman-teman keduanya)
5. WasilatuRRahimmisilati latu shallu illa bihima (silatuRRahmi kepada ORang-ORang yang tidak ada hubungan silatuRahmi kecuali melalui wasilah kedua ORang tua).
[BiRRul Walidain]
http://ummuabid.multiply.com/journal/item/16
- BiRRul Walidain teRdiRi daRi kata biRRu dan walidain. BiRRu atau al-biRRu beRaRti kebajikan dan al-walidain aRtinya kedua ORang tua atau ibu bapak. BiRRul walidain beRaRti beRbuat baik kepada kedua ORang tua.
- Kedudukan BiRRul walidain:
1. Allah mewasiatkan kepada kita, manusia untuk beRbuat baik kepada kedua ORang tua (Al Ahqaaf: 25).
2. PeRintah beRbuat baik kepada kedua ORang tua diletakkan Allah SWT di dalam Al QuR’an setelah peRintah beRibadah hanya kepada-Nya (Al BaqaRah: 83).
3. PeRintah beRteRima kasih kepada kedua ORang tua diletakkan Allah SWT setelah peRintah beRteRima kasih kepada Allah SWT (Luqman: 14).
4. Rasulullah SAW meletakkan biRRul walidain ini sebagai amalan nOmOR dua teRbaik setelah shalat tepat waktu (HR. Muttafaqun ‘alaihi).
5. PeRintah beRbakti kepada kedua ORang tua didahulukan atas jihad dan hijRah (HR. Muttafaqun ‘alaihi).
6. Rasulullah SAW meletakkan, duRhaka kepada kedua ORang tua sebagai dOsa besaR nOmOR dua setelah syiRik (HR. Muttafaqun ‘alaihi).
7. Rasulullah SAW mengaitkan keRidhaan Allah dan kemaRahan Allah SWT dengan keRidhaan dan kemaRahan ORang tua (HR. TiRmidzi). - Kisah teRkait dengan ORang tua:
1. kisah JuRaij yang hidup jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW yang diRiwayatkan Oleh Imam BukhaRi dan Muslim. Dimana dalam kisah teRsebut diceRitakan bahwa JuRaij sedang shOlat Sunnah dan ibunya memanggilnya.
2. kisah sahabat Al Qamah yang mengalami kesulitan ketika menjelang sakRatul mautnya yang disebabkan ibunya tidak Ridha, kaRena sang ibu meRasa bahwa sang anak lebih mempeRhatikan sang isteRi daRipada diRinya. Dan Alhamdulillah diakhiRnya sang ibu beRkenan memaafkan anaknya, hingga akhiRnya anaknya bisa menghembuskan nafasnya yang teRakhiR dengan mengucapkan kalimat tauhid. - caRa agaR kita sebagai anak dapat mewujudkan biRRul walidain:
1. Meminta izin ketika kita akan melakukan sesuatu dan mengikuti keinginan dan saRan ORang tua dalam beRbagai aspek kehidupan, baik itu masalah pendidikan, pekeRjaan, jOdOh, dan masalah-masalah lainnya.
2. MenghORmati dan memuliakan kedua ORang tua
3. BeRgaul dengan baik dan beRkata kepada keduanya dengan peRkataan yang lemah lembut.
4. Tawadhu’ (Rendah hati) dan tidak bOleh sOmbOng.
5. Membantu ORang tua secaRa fisik dan finansial.
6. MendO’akan ibu bapak agaR dibeRikan ampunan, Rahmat, dan lain sebagainya.
7. Setelah ORang tua meninggal, biRRul walidain masih dapat diteRuskan dengan caRa:
a. menyelenggaRakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
b. melunasi hutang-hutannya
c. melaksanakan wasiatnya
d. meneRuskan silatuRRahmi yang dibinanya
e. memuliakan sahabat-sahabatnya dan
f. mendO’akannya - Keutamaan biRRul walidain:
1. BiRRul walidain meRupakan amal yang paling utama.
2. Ridha Allah beRgantung Kkepada Ridha ORang tua.
3. BeRbakti kepada ORang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami.
4. Diluaskan Rizki dan dipanjangkan umuR.
5. Dimasukkan ke dalam suRga Oleh Allah SWT.
[BeRbuat Baik kepada ORangtua MeRupakan SilatuRRahim Yg Paling Utama]
http://asikin.comyr.com/index.php?option=com_content&view=article&id=124:berbuat-baik-kepada-orangtua-merupakan-silaturrahim-yg-paling-utama-&catid=47:ramadhan&Itemid=107
- ORang mulia dan baik kepada kedua ORang tua akan selalu tahu kedudukan seRta kemuliaan ORang tua, dia meRasakan tatkala mencium tangan ibu atau bapak-nya seOlah-Olah dia beRsujud dengan Ruh dan peRasaan-nya laksana beRsujud kepada Allah, dia mendapatkan jati diRi yang sebenaRnya sebagai suatu Rahasia dalam kehidupan. Semua itu menjadi bukti penghaRgaan dan penghORmatan kepada kedua ORang tua.
- SeORang anak wajib mencintai, menghORmati dan memelihaRa ORang tua walaupun keduanya musyRik atau beRlainan agama, keduanya beRhak untuk dibeRi kebaikan dan pemelihaRaan bukan mentaati dan mengikuti kesyRikan atau agamanya.
- Al-BazzaR meRiwayatkan hadits daRi BuRaidah daRi bapaknya bahwa ada seORang lelaki yang sedang thawaf sambil menggendOng ibunya, lalu dia beRtanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: " Apakah dengan ini saya sudah menunaikan haknya?" Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: "Belum! Walaupun secuil".
[Berbakti Kepada Orangtua]
http://yapidh.org/home/index.php?option=com_content&view=article&catid=64:artikel&id=46:berbakti-kepada-orangtua
- Kedudukan BeRbakti kepada ORang Tua dan keutamaannya:
a. Penyebutannya beRsamaan dengan peRintah ibadah kepada Allah.
b. Salah satu amal yang sangat dicintai Allah.
c. Dia meRupakan syaRi’at Allah pada umat sebelumnya.
d. RidhO Allah teRgantung RidhO kedua ORang tua
e. Menambah umuR dan Rezeki
f. Sebab dikabulkannya dO’a
g. Sebab masuk suRga Allah - Ancaman DuRhaka kepada Kedua ORang Tua
a. Dia meRupakan dOsa besaR
b. Sebab muRkanya Allah SWT
c. MempeRcepat siksaan di dunia
d. DiteRimanya sumpah bapak teRhadap anaknya
e. TeRhalangnya masuk suRga - GambaRan DuRhaka Kepada Kedua ORang Tua
a. Mengatakah "ah" ketika di PeRintah
b. BeRkata kasaR
c. Nyumpahin kedua ORang tua
d. Menggibahinya
e. Mendustainya
f. Mencacinya
g. Membuat sebab ORang mencacinya
h. Memukulnya dan melebihi daRi memukulnya
i. MenguluRkan tangan untuk beRbuat jahat kepadanya
j. BeRdOsa kepada keduanya
k. Mencla mencle dalam menguRus uRusan kedua ORang tuanya
l. Meninggalkan ORangtua (melepaskan diRi daRi kedua ORang tua) - Wasilah-wasilah beRbuat baik kepada keduanya
a. Mentaati keduanya yang tidak maksiat kepada Allah
b. MenghORmati keduanya
c. MeRendahkan hati kepada keduanya
d. Memuliakan keduanya dengan ucapan dan peRbuatan
e. Membantunya dengan haRta
f. Menyambung silatuRahmi
g. MendO’akan dan memintakan ampun untuk keduanya
h. Memenuhi janjinya
i. Memuliakan sahabat dekat keduanya
j. Meminta izin kepada untuk beRjihad keduanya
Untuk mendOwnlOad kumpulan aRtikel [QOTD] beRbuat baik kepada ibu-bapak" ini, silahkan klik di bawah ini:
KHAIRY ARKAN ZAID™ | خٍَيْر أَرْكَان زَيْد
Januari 15, 2010 — oRiDo™![]()
dengan menggunakan file nama2 yang cukup lengkap ini (dari nama islami, sampai yang umum), akhirnya saya mendapatkan nama yang cocok utk anak saya yang ke tiga ini..
Khair – خٍَيْر : Yang baik
Arkan – أَرْكَان : Pondasi, pokok
Zaid – زَيْد : Yang bertambah
QS. Al Ahqaaf (46) ayat 15:
Kami peRintahkan kepada manusia supaya beRbuat baik kepada dua ORang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahiRkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umuRnya sampai empat puluh tahun ia beRdOa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuRi nikmat Engkau yang telah Engkau beRikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beRbuat amal yang saleh yang Engkau Ridhai; beRilah kebaikan kepadaku dengan (membeRi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku beRtaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku teRmasuk ORang-ORang yang beRseRah diRi."
QS. Luqman (31) ayat 14:
Dan Kami peRintahkan kepada manusia (beRbuat baik) kepada dua ORang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang beRtambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . BeRsyukuRlah kepadaKu dan kepada dua ORang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
QS. Al ‘Ankabuut (29) ayat 8:
Dan Kami wajibkan manusia (beRbuat) kebaikan kepada dua ORang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempeRsekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabaRkan kepadamu apa yang telah kamu keRjakan.
QS. Al IsRaa’ (17) ayat 23-24:
Dan Tuhanmu telah memeRintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu beRbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seORang di antaRa keduanya atau kedua-duanya sampai beRumuR lanjut dalam pemelihaRaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya peRkataan "ah" dan janganlah kamu membentak meReka dan ucapkanlah kepada meReka peRkataan yang mulia. Dan Rendahkanlah diRimu teRhadap meReka beRdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah meReka keduanya, sebagaimana meReka beRdua telah mendidik aku waktu kecil."
QS. Al An’aam (6) ayat 151:
Katakanlah: "MaRilah kubacakan apa yang dihaRamkan atas kamu Oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempeRsekutukan sesuatu dengan Dia, beRbuat baiklah teRhadap kedua ORang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kaRena takut kemiskinan, Kami akan membeRi Rezki kepadamu dan kepada meReka, dan janganlah kamu mendekati peRbuatan-peRbuatan yang keji, baik yang nampak di antaRanya maupun yang teRsembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang dihaRamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benaR." Demikian itu yang dipeRintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
QS. An Nisaa’ (4) ayat 36:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempeRsekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan beRbuat baiklah kepada dua ORang ibu-bapa, kaRib-keRabat, anak-anak yatim, ORang-ORang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai ORang-ORang yang sOmbOng dan membangga-banggakan diRi.
Islam (Arab: al-islām, الإسلام
dengarkan: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2], menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.



